PWK Carburetors Producing power without compromise. |
![]() |
PWM Carburetors An improvement over the best. |
![]() |
PJ Carburetors The best selling carburetor for two stroke engines. |
![]() |
PE Carburetors The carburetors that satisfy millions of people. |
![]() |
Bagaimana memilih karburator yang sesuai
dengan kebutuhan mesin yang sudah kita bangun dan balap yang akan kita
ikuti? Dengan banyaknya karburator aftermarket beserta
kemasan-kemasan menggiurkan tentu membuat kita kesengsem dan takutnya
menjadi gila belanja barang seperti tante-tante tanpa melihat kebutuhan.
Asal karbu GEDE pasti kenceng! Keliru = Brebet mungkin
iya hehehehe…
Walaupun karburator kecil asal kita dapat
menemukan setelan yang pas akan jauh lebih baik.

Hanya sedikit berbagi ilmu tentang formula
menentukan ukuran karburator ideal dengan kapasitas silinder mesin serta
rpm max power yang diinginkan. Buka aplikasi calculator di komputer
kalian dan siap menghitung.
THROTLE = VARIAN x SQRT ( DISPLACEMENT * PEAK )
Dimana THROTLE adalah nilai besaran venturi
karburator yang kita butuhkan, merupakan diameter lubang dalam
karburator dengan satuan millimeter. Ukuran ini nantinya menentukan
karburator yang sesuai dengan RPM power mesin.
DISPLACEMENT adalah satuan kapasitas isi
silinder dalam LITER.
PEAK yaitu puncak tenaga mesin pada putaran
mesin maksimum yang ingin dikejar.
VARIAN adalah konstanta penentu apakah mesin
kamu special engine ataukah mesin produksi massal. Nilai varian memiliki
rentang 0.65 hingga 0.9 , dimana motor Moto GP memakai nilai maksimal
yaitu 0.9, sehingga kelas MOTO GP 125 cc dimana mesin mampu berkitir
hingga 14.000 RPM berani memakai karburator gambot sebesar 38mm,
sedangkan kelas drag bike lokal biasanya cukup memakai karburator 34mm.
Sebagai contoh,
Kita ambil sebuah motor standar Jupiter z
missal, dengan kapasitas 107cc, ingin mencapai tenaga di putaran 7500
RPM. Varian yang dipakai adalah 0.6
Sehingga ketika dimasukkan ke dalam rumusan
tersebut adalah sebagai berikut :
THROTLE = 0.6 x sqrt ( 0.107 * 7,500 )
Didapat hasil Throtle adalah 16.9 atau jika
dibulatkan adalah 17mm, itu merupakan spek standard pabrik yang tentunya
sudah dihitung cocok untuk dipakai harian, nyaman dipakai menggonceng
pacar -bagi yang jomblo ga usah iri

Motor dengan spek seperti ini jauh dari kata
bikin ribet. Tapi kalo turun balap ya keburu kehabisan nafas dan
ditinggal minum kopi sambil rokokan ama lawan di garis finish
hehehehehhehe… Kasian.

Jika kita turun balap drag bike dengan motor
jupiter z di kelas 125cc, biasanya tuner menggandeng karburator PE 28mm
bukan tanpa alasan, karena tugas karburator tersebut harus mampu
mensupport hingga 14.000 RPM, tinggal bagaimana CDI mampu menghasilkan
kurva pengapian yang pas serta membuka limiter putaran mesin. Lantas
mengapa MIO drag yang notabene memiliki kapasitas 200 cc juga memaki
karb 28mm? Mungkin dikarenakan ingin mengejar performa mesin di putaran
rendah, karena motor matic optimasi RPM ada di sekitar 8.000 RPM, oleh
karena itu dengan perhitungan matang maka awal modifikasi yang presisi
bisa berawal dari sini.
Kemampuan karburator mengatomisasi
bahan-bakar serta fokus menyebar tenaga pada rentang RPM yang luas harus
diimbangi klep dan ruang porting yang selaras.
Nah, seberapa besar reamer karburator ataukah
keputusan untuk mengganti karburator dengan venturi yang lebih besar
dapat berawal dari rumusan ini. Jadi keputusan yang bijak dapat
menghasilkan pilihan karburator yang asyik dipakai harian, oke diajak
turing, ataupun bertenaga istimewa saat dipacu untuk balap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar